Dari dua kali kehamilan, saya dikaruniai anak laki-laki dan anak perempuan, yang masing-masing lahir normal dan caesar. Jadi kira-kira sudah lumayanlah referensi saya...hehehe.
Wah, ternyata persiapan untuk operasi ribet ya. Rasanya kayak orang ngga sakit tapi dibikin sakit. Coba didaftar prosesnya dan dibandingin sama persalinan normal. (Eh, tapi ini berdasarkan pengalaman pribadi lho ya. Sangat subyektif dan ga bisa dipakai sebagai acuan proses yang sebenarnya).
Persalinan Sectio Caesaria (operasi caesar)
1. Ganti baju RS
2. Pasang infus (perlu sekali untuk masukin beberapa obat penahan sakit supaya ngga perlu bolak-balik disuntik)
3. Diambil darah (untuk cek golongan darah, Hb)
4. Pasang kateter
5. Pindah-pindah ruangan, pindah-pindah tempat tidur (bed dorong dari ruang bersalin -> bed dorong di ruang persiapan ops -> bed di ruang ops -> bed dorong ke ruang pemulihan -> bed di ruang pemulihan -> bed dorong ke ruang inap -> bed di ruang inap) dengan semua selang bergelantungan di badan
6. Dipasangin sensor tanda vital (jantung, tekanan darah)
7. Disuntik alergen (untuk cek kemungkinan alergi terhadap penghilang rasa sakit)
8. Dibius (disuntik lewat jalan infus dan di tulang belakang)
9. Dioperasi 10 cm dan dijahit lagi (emang ga kerasa sih... tepatnya BELUM! Rasain entar kalo morfinnya sudah habis!)
10. Perlu observasi (dipantau kondisi pasca operasi) selama minimal 12 jam
11. Tidak bisa langsung ketemu bayi
12. Dalam dua jam baru bisa gerakin jari-jari kaki (!), 8 jam miring kiri-kanan, 18 jam duduk 45°, 2 hari baru mulai belajar jalan (catatan: bisa berbeda untuk masing-masing Ibu)
13. Sensor tanda vital baru dilepas saat mau keluar ruang pemulihan
14. Infus baru dicopot kalau sudah bisa kentut
15. Kateter baru dicopot kalau sudah bisa jalan
Persalinan Spontan (normal)
1. Ganti baju RS
2. Pasang infus (untuk kemungkinan harus diinduksi/dirangsang dengan obat)
3. Diambil darah (untuk cek golongan darah, Hb)
4. Biasanya ga perlu dipasang kateter (mo pipis atau pup, lakukan aja ditempat...di sela-sela kontraksi. Kalo sempat sih...)
5. Pastinya ga perlu pindah-pindah ruangan dalam kondisi yang beribet
6. Tidak perlu dipasang sensor tanda vital
7. Bius hanya lokal (suntikan di sekitar paha... dijamin engga kerasa, kalah sama kontraksi keras)
8. Kadang perlu episiotomi (sayatan untuk melebarkan jalan lahir), tapi mestinya ga mungkin sampai 10 cm deh...
9. Observasi cukup dua jam
10. Bisa langsung ketemu bayi (kalau engga terlalu teler sih...), bisa langsung menyusui juga.
11. Dalam dua jam sudah bisa bangun dan duduk, engga sampai 12 jam sudah bisa jalan
12. Lewat masa observasi dua jam, infus sudah dicopot
Nah, kentara kan ribet dan sakitnya. Dari penghilang rasa sakitnya aja udah jelas. Kalau persalinan normal cuma dapat pil semacam ponstan/panadol sementara kalau caesar dapatnya morfin (sekali-sekali lah kenal rasanya morfin...hehehe).
Oya, ada juga yang bandingin kalau persalinan normal sakit di depan (pas kontraksinya), sementara kalau caesar sakit di belakang (pemulihan lebih lama). Kalau menurut pengalaman saya relatif juga ya. Seminggu pasca operasi saya sudah dibonceng naik motor bawa Fidellynne kontrol pasca lahir ke dokter tetangga, pulangnya jalan kaki kira-kira 200 meter. Sebulan saya sudah setir sepeda motor sendiri untuk urus surat-surat syarat akte kelahiran. Padahal pasca melahirkan Darris, sampai dua bulan saya duduk aja masih ribet, apalagi naik motor. Jangankan setir sendiri, dibonceng aja ogah.
8 comments:
This is great info to know.
Thank you for dropping by Kylene :)
mba jadinya lebih mendingan mana nih, sy lagi nervous juga sih karena sudah 7 bulan, jadi lagi nunggu juga
eryka,
menurut saya sih ngga ada yg mending mana yah. sama aja, tergantung kasus yang dihadapi. kalo memang semua oke-oke aja ya mending normal. tapi kalo ada faktor penyulit, dan kemungkinan normal kecil (misalnya placenta previa), ya mendingan sesar.
ogutz said.....
t o p banget palagi ntuk yang operasi casar betul banget tuh karna baru bulan kemaren istri saya menjalalni operasi caesar tapi alhamdulillah ibu dan bayinya sehat
hehehe, persalinan sesar resiko fatalnya 10x lipat lebih tinggi pak. jadi kalo memang masi ada alternatif normal ato normal dengan tindakan, mending didahulukan.
Waktu melahirkan anak pertama dg cara SC tapi itupun terpaksa karena udah pecah ketuban sampai 4 jam tapi tidak ada pembukaan. Jadi...sempat berasa deh tuh gimana nikmatnya setelah ketuban pecah.
setelah SC selama hampir 2 minggu selalu pakai sarung. Pegal di tulang belakang pun sering terasa sakit. Apalagi bekas sayatan.
Lahiran anak ke-2 Alhamdulillah bisa normal. Cuma butuh nginep 1 malam di RS. 3 hari abis lahiran langsung bisa nyuci2 popok walau dilakukan dengan duduk (belum berani jongkok).
Jadi SC atau normal, saya setuju dengan komen mba' diatas. Kalau tidak ada masalah medis mending normal. Pemulihan lebih cepat.
@Bieb,
iya betul mbak selama bisa normal sebaiknya diusahakan normal aja dulu.
Post a Comment