Ada nggak, sih, bedanya toilet training (TT) alias tatur kalo orang Jawa bilang, pada anak pertama dan keempat? Jelas ada, dong. Kayak yang ditulis Amel di blognya ini, makin banyak anak bawaannya emang makin santai. Sesantai apa, itu tergantung lingkungan baik di rumah maupun pergaulan si Ibu *tsah.
Kalau di rumah nenek-kakeknya mulai ribut kapan dilatih plus wejangan kalo jaman dulu dari bayi udah mulai ditatur tiap dua jam sekali ke kamar mandi, ya, jadi terintimidasi. Di pergaulan, kalo gaulnya sama sesama ibu-ibu beranak satu yang berdedikasi dan kompetitip, dimana bayi-bayinya udah dipipisin sejak usia 3 bulan dan sukses di 9 bulan sedangkan bayi kita 11 bulan masih enjoy dan lempeng pempesnya full pup, ya terintimidasi juga ..hahaha.
Showing posts with label kemandirian. Show all posts
Showing posts with label kemandirian. Show all posts
Friday, June 19, 2015
Tuesday, February 24, 2015
Orangtua, Konsultan atau Pembantu?
Masih yang tersisa dari heboh buku si psikolog, tapi kali ini bukan tentang isi bukunya, melainkan metode parenting yang diperkenalkan psikolog tersebut. Kebetulan di beberapa poin sejalan dengan pola yang gue anut dengan mengadopsi sebagian gaya orangtua gue. Tapi seperti biasa, nggak ada ceritanya gue telan mentah-mentah semuanya. Pasti ada penyesuaian lagi karena tiap keluarga berbeda. Jadi bukan gue yang menyesuaikan pola parenting dengan saran psikolog (siapapun itu). Tapi lebih ke pola mereka yang sesuai dengan gue, syukur-syukur dengan penerapan yang lebih ok, gue adopsi.
gambar doc pribadi
Salah satu yang cocok dengan pola gue adalah tentang kemandirian dan posisi orangtua dalam keseharian anak. Semua ilmu parenting yang gue tahu salah satu targetnya adalah kemandirian anak. Bagi gue, poin tersebut gue sambungin sama konsekuensi atau resiko. Tadinya kirain semua orangtua mau anaknya mandiri, lho, tapi percaya, nggak, kalau banyak juga yang masi menyabot kemandirian anak demi 'nggak tega'?
Subscribe to:
Posts (Atom)