Yang lagi hits belakangan ini, lipstick Purbasari colour matte. My first impressions:
Pro:
Cons:
- warnanya sekali pulas rata, walau beberapa warna lebih seret ketimbang yang lain. Disini 83 yang paling seret.
- opaque, alias warnanya nutup. Jadi untuk yang bibirnya belang kayak gue ketutup belangnya.
- walau matte, nggak kering banget.
- nggak berasa tebel di bibir.
- warnanya staining, alias setelah dipake makan/minum akan berkurang tapi ada warna tersisa yang cukup rata. Bukan cuma di pinggiran bibir. Tapi ini tergantung pulasan awal kita juga, sih. Gue cenderung kurang rata mulas di ujung bibir, yang ada daerah situ ilang duluan warnanya.
- gue coba hapus 3x gesek pake tisu, daya tahannya sama ama NARS dan Urban Decay Revolution (UD Revo).
- diameter tube kecil dibanding penampang lipstik secara umum. Jadi gak bleberan makenya.
- gak nempel kemana-mana. Review temen, gak nempel di masker gojek. Gue sendiri cobain sambil minum, eh, gak nempel di mug. Sebagai perbandingan, NYX Matte, NARS sama UD Revo masih nempel.
- murah. 30ribuan untuk 4gr. Kebanyakan supermarket seperti Naga bandrolnya 33.500.
- packaging ringkih. Plasticky. Tubenya goyang.
- yg #83 tau-tau batang lipstiknya lepas :D. Gue teken lembut beberapa saat di tubenya udah beres lagi, sih. Tapi keburu gompel di ujung kejedot tutupnya tadi, haha.
- nyarinya susah. Kebanyakan nemunya di toko kosmetik kecil level pasar, ato supermarket semacam Naga, Borma, Yogya. Itu pun nggak semua jual yang matte ini. Yang non matte malah lebih gampang dicari di toko kosmetik di pasar-pasar.
- susah dihapus kecuali mungkin pakai waterproof makeup remover, milk cleanser, ato cleansing oil. Ya, tapi nyarinya yang long lasting, bukannya? :D :D.
Itu tadi, 'kan, first impressions, ya. Setelah beberapa kali dipakai minimal setengah harian, kesimpulannya seperti berikut ini:
Buat yang ngerasa bibirnya rewel, gampang kering, dan sering nggak tahan sama berbagai brand lipstik (kayak gue yang udah coret brand MAC jenis apapun karena yang katanya paling moist pun nggak lama bikin bibir gue kering ngelupas-ngelupas), lipstik ini bisa dialasi dulu sama lipbalm Purbasari.
*perbandingan tekstur dengan Urban Decay Revolution, by far my fave lipstick in term of texture
Gue sempet heran juga karena diatas lipbalm si Matte ini tetep bisa opaque. Bandingan gue NYX matte lipstick (bukan liquid yang soft matte itu, ya, karena itu kabarnya bikin kering juga jadi gue nggak pernah coba), kalo gue alasin lipbalm Nivea, udah, deh, gak keluar warnanya. Macem licin dan meleset terus gitu. Nah, Purbasari ini nggak. Nggak licin, nggak kehilangan opaqueness-nya, pun nggak bikin hasil akhir si lipstik jadi moist berkilat dan cepet ilang gara-gara kealasan lipbalm. Tetep matte ke bibir. And I never get a chappy lips like what I get with NYX Matte or NYX Round lipstick. Apalagi MAC.
*perbandingan warna dengan beberapa lipstik UD dan NARS yang senada
But if you ask me yay or nay, I will still answer yay. 30rb bok. 300rb udah dapet lengkap 10 warna, lho. Harga yang sama ama sebatang UD Revo kalo lu beli langsung dari konternya, tanpa pajak (boro-boro PO, mah, ga boleh segitu). Ato setengah batang Tom Ford *yakeles ada yang jual separoan.. hahahaha.
Oiya, ada satu lagi cons-nya. Warnanya masih kurang variatif menurut gue. Belum ada warna-warna nude pinkish semacem dusty pink, ato brownish pink yang bisa dipakai sehari-hari. Warna nudenya lebih ke coklat atau orange/salem/blewah kayak nomer 81, 89, 90 atau 83 yang a bit nude but still bold. Moga-moga abis ini diadain, deh, yang pink-pink. Gue pasti nambah koleksi kalo ada warna kayak gini!
Gue pasang juga disini perbandingan swatch Purbasari Matte yang gue punya (no 82, 83, 84, 85) dengan beberapa lipstik yang gue punya. Masih kurang swatch vs NYX Matte, sih. Ntar disusulin aja, ya!
2 comments:
definitely love no.83 for its suitable for daily use
no. 82 if you want a little bit of calm red
no. 86 will get a bit of chocolate
no. 87 a little bit dark orange but mauve
di aku 83 sama 82 itu ndak ada kalem2nya lho. sama2 bold.
jadi penasaran eh sama 87 juga. tak pikir dia ungu jreng lho. nggak ya?
Post a Comment