Monday, March 14, 2016

Newborn Prep: Berapa Baju Yang Diperlukan Bayi Baru?

Terakhir punya newborn hampir 4 tahun lalu, pas ponakan yang terakhir lahir awal Januari lalu dan gue ditanya ini itu, ternyata gue pun mesti banyak reloading. Nah, biar nggak lupa lagi, gue rekap sekalian, deh, di blog. 

Karena setelah di-break down jadinya ada dua big map, tentang persiapan pra-persalinan dan contekan tentang kesehatan newborn pasca kelahiran, jadinya dibagi dua tulisan terpisah, ya. Disini yang persiapan pra-persalinan dulu. Yang tentang contekan kesehatan newborn pasca lahir bisa dibaca di posting berikutnya.

gambar dari sini

Most new moms, terutama yang nggak punya banyak saudara yang ngasih lungsuran barang bayi, akan cenderung over buy barang-barang bayi terutama yang kategorinya fast moving seperti baju, kain-kainan dan popok. Alasannya karena:
  • takut kurang dan pas kurang nggak sempat kabur beli tambahan.
  • nggak ada yang ngasih ancer-ancer kebutuhan bayi secara umum.
Gue terbantu saran dari ibu yang mematok:
  • Popok kain 3 lusin.
  • Baju harian, terutama atasan, 1,5 lusin tapi yang setengah lusin size yang lebih besar.
  • Kain seperti alas tidur, alas ompol, selimut tipis dan bedong usahakan bisa saling menggantikan. Gue sendiri akhirnya set-up alas ompol 2 lusin, sama flanel 1,5 lusin. Si flanel ini karena cukup lebar jadi bisa berfungsi ganda termasuk jadi bedong dan selimut.
  • Kain yang lebih kecil kira-kira seukuran saputangan agak lebar untuk berbagai keperluan, setengah lusin.
*disclaimer: perhitungan diatas dengan asumsi perputaran cucian dan jemuran lancar, ya. nyuci rutin dan nggak lagi musim hujan yang ganggu kecepatan kering jemuran.

Kalo yang berikut ini berdasarkan pengalaman gue:
  • Baju pergi buat bayi sebetulnya nggak perlu banyak-banyak. Lebih ringkas kalau invest di jumpers yang bisa dipakai pergi maupun baju rumah. Kalau memang perlu cukup stok 1-2 set saja, lebih bagus kalau ukurannya agak besar. Nanti pas anak sudah mulai belajar jalan, baru deh beli baju bagus-bagus lebih kelihatan...haha.
  • Kaos kaki 2-3 pasang untuk masing-masing size. Bayi kecil belum perlu sepatu. Tapi sekarang ada banyak kaos kaki yang bermotif seperti sepatu.
  • Waslap dan handuk ponco mandi juga 2-3 biji supaya ada cadangan saat dicuci atau handuk tiba-tiba diompoli. Untuk bayi kecil gue lebih suka handuk yang bentuknya ponco supaya sekaligus menutup dan mengeringkan kepala yang basah. Diatas 3-4 bulan handuk biasa sudah cukup. Saat anak mulai duduk juga gue sudah nggak perlu waslap karena sudah mandi seperti biasa, bahkan sudah diperkenalkan dengan air dingin.
  • Topi 2-3 biji. Biasanya cuma perlu saat bayi dibawa pergi-pergi, tapi diatas 3 bulan sudah nggak terlalu perlu lagi kecuali sering naik motor. Perlu dicatat juga bahwa nggak semua bayi suka pakai topi. Banyak yang risih jadi topi diraih, tarik, dan buang :D.
  • Slaber atau bib 2-3 biji. Saat newborn berguna untuk mengelap sisa ASI atau iler bayi. Handy juga kalau bayi gumoh. Saat sudah masuk masa MPASI, slaber jadi item yang cukup penting. Pilih slaber sekalian ukuran besar saja (yang untuk bayi mulai makan, kira-kira ukuran 15 x 20cm), karena slaber kecil ukuran newborn kekecilan buat dipakai lagi saat MPASI.
  • Perlak juga salah satu properti yang penting. Gue lebih cocok perlak karet yang timbul-timbul warnanya bolak-balik biru-pink itu ketimbang perlak plastik yang cenderung datar. Yang timbul lebih adem karena ada sela-sela untuk aliran udara. Perlak datar selain panas, kalau ada tumbahan cairan seperti muntah atau ompol bakalan langsung mengalir ke seprei. Tapi kalau yang timbul agak tertahan. Tapi disisi lain perlak karet lebih susah bersihinnya karena nyelip-nyelip kotoran dan cairannya, sementara perlak datar tinggal lap aja kelar. Stok 2 biji perlak, ya, buat cadangan in case salah satunya lagi kotor.
  • Carseat, stroller, dan bouncer, cukup satu aja masing-masing. Kalau gue sekalian tipe yang bisa dipakai dari bayi sampai sekitar empat tahun atau 18-25kg. Memang harganya akan lebih mahal, tapi dibanding dengan storage yang harus disiapkan saat barang sudah nggak terpakai lagi, buat gue sih worth.
  • Untuk gendongan, para mama yang nyaman pakai jarik bisa stok 2-3 biji buat cadangan. Gue sendiri lebih nyaman pakai carrier jadi gue investasi di carrier yang nyaman walau cukup mahal. Tapi sayangnya carrier baru bisa dipakai untuk bayi yang sudah kuat lehernya, sekitar usia 4 bulanan. Kalau mau bisa pakai carrier dari newborn, harus ditambah baby insert. Masalahnya baby insert ini cukup mahal juga. Jadi mau nggak mau sebelum carrier terpakai gue pakai sling carrier atau yang belakangan muncul, baby wrap, yang harganya sepersekian insert carrier.
  • Buat mama yang berencana memerah ASIP, perlu disiapkan juga pompa ASI beserta media penyimpanan ASIPnya. Untuk mama yang nggak bekerja, mungkin pompa manual sudah cukup. Sementara untuk yang akan kembali bekerja, pompa elektrik mungkin akan lebih membantu efektifitas memompa ditengah jam kerja dan jam tidur.
Terakhir, toiletries juga kadang perlu kadang nggak. Tapi mendingan sedia, sih, ketimbang pas perlu malah nggak ada atau habis.
Yang selalu kepake di gue diantaranya: 
  • baby soap/shampoo yang 2 in 1, 
  • diaper cream yang ada zincnya, 
  • baby lotion buat pengganti baby talc yg ga direkomen karena ganggu pernafasan dan area genital bayi, 
  • baby cologne, 
  • dan baby hair lotion kalau kebeneran babynya agak lambat numbun rambutnya (*iya, mamah veteran juga tetep bisa galau kalau ada milestone yang telat! hahaha).
Apa, ya, yang kurang? Sementara yang kepikir itu, sih. 

Ada yang mau nambahin?


edited 20160317: nambahin perlak dan toiletries

No comments: